Selasa, 06 Desember 2016

Mengenal Fotografi Potrait

      Hai sahabat pendekar mata satu,sudah motret apa hari ini?
Pada artikel sebelumnya aku udah ngebahas tentang Tips dan Trik Fotografi Lanscape,nah pada artikel kali ini aku akan ngebahas tentang Mengenal Potrait Fotografi
     Fotografi Potrait adalah Foto yang fokus pada wajah ataupun expresi objek yang difoto dengan maksud menampilkan personalitas,perasaan atapun karakter seseorang.
    Fotografi potrait ini dibedakan dalam 3 kategori area.

1. Potrait Wajah

    Foto Potrait yang satu ini bermaksud untuk menampilkan ekspresi objek yang di foto. Foto Potrait kategori yang pertama ini hanya menampilkan bagian wajah seseorang saja dengan tujuan untuk mempertajam ekspresi orang yang di foto. Biasanya komposisi untuk Potrait Wajah ini dari bagian Atas rambut hingga leher.


sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
     Lihat pada gambar diatas adalah Face Potrait Fotografi, Ekspresi objek akan lebih tajam jika kita hanya mengambil objek pada bagian wajahnya.
   
2. Potrait Setengah Badan
 
     Nah untuk jenis potrait yang satu ini mungkin kalian sudah tidak asing dengan namanya. Mungkin kalian berifikir ini seperti yang ada di foto KTP,SIM,Pasport atau yang lainnya. Iya sih emang yang di KTP,SIM,Pasport itu foto setengah badan tetapi tidak menggambarkan ekspresi objek yang di foto. Mungkin secara komposisi sama tetapi bedanya hanya di rasa pada sebuah foto. berbeda dengan jenis Potrait wajah jenis Potrait Setengah badan ini bukan hanya menonjolkan Ekspresi wajah,tetapi juga menampilkan Gestur badan objek yang difoto.
Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
3. Potrait Full Body

    Jenis Foto Potrait yang menampilkan secara keseluruhan objek yang difoto.
Potrait jenis ini lebih cenderung menonjolkan anggota badan ataupun gerakan objek ketimbang ekpresi objek tersebut. Biasanya jenis foto potrait full body banyak  digunakan untuk Fotografi Fashion. Karena lebih cenderung menonjolkan gaun yang dipakai ketimbang ekspresi model. Atapun untuk kebutuhan tertentu.

     Yah sekian sharing dari gua,semoga bermanfaat. Jangan pernah bosen untuk berlatih. Karena semakin sering kita motret maka kita juga akan semakin tau kesalahan dan kekurangan foto kita.
     Salam Pendekar Mata Satu


Rabu, 02 November 2016

Lensa Kamera DSLR Part 2

 

      Hallo sahabat pendekar mata satu,ketemu lagi deh di artikel gua, Setelah di artikel LENSA UNTUK KAMERA DLSR part 1 gua mengulas tentang lensa yang umumnya dipakai, Nah pada artikel kali ini gua mau ngebahas tentang lensa yang punya kemampuan khusus dan pemakaian terbatas. Lensa - lensa yang bakalan gua bahas kali ini biasa nya dipakai untuk fotogafi extrem.. Maaf ya kalau bahasa gua agak sedikit Lebay. 

    Pada dasarnya fungsi lensa itu sama,yakni untuk mengumpulkan cahaya dan men-transfer ke sensor kamera sehingga menghasilkan gambar. Yang membedakan lensa satu dengan yang lainnya ada Apperture dan Focal lenght pada lensa itu sendiri. Masih belum tau Apperture? Baca ini Memahami ISO,Apperture,dan Shutter Speed


Berikut lensa-lensa yang memiliki fungsi khusus.

1. Lensa Fish Eye
   
    Seperti namanya,Lensa ini  memiliki permukaan yang menyembul keatas seperti mata ikan.
Lensa ini memiliki efek distorsi yang luar biasa. Lensa ini mampu memberikan efek lengkung hingga 180 derajat. Lensa ini mungkin lebih cocok untuk lanscape Photograpy ketimbang Potrait. Karena efek distorsi yang dihasilkan akan memberikan kesan dramatis pada foto lanscape kalian.

2. Lensa Makro
 

    Lensa makro berfungsi untuk memotret objek-objek kecil. Lensa ini mampu melakukan perbesaran hingga 1:1. Sehingga objek tampak real. Harga lensa makro sangatlah mahal dan pemakain lensa ini pun terbatas, jadi pikir dua kali untuk membeli lensa ini.



Simber : https://www.facebook.com/Yudenxs
 
       Tetapi buat kalian yang punya minat di fotografi makro tapi terkendala isi dompet,kalian bisa pakai Extube(Extension Tube) sebagai lensa makro Alternatif. Untuk penggunaanya lihat di video dibawah artikel.

3. Lensa Tilt and Shift
 

     Lensa Tilt  and Shift? Yah mungkin lensa ini jarang kedengeran ditelinga kita. Yah karena peminat lensa ini juga tidak banyak dan lensa ini juga jarang di jual di toko-toko lensa. Selain harganya yang cukup se langit,lensa ini pemakaian terbatas. Lensa mampu melakukan pergeseran keatas-kebawah
 dan kekanan-kekiri. Lensa ini kebalikan dari kedua lensa diatas.
     Jika lensa Fish Eye memberikan efek distorsi justru lensa ini mampu mengkoreksi distorsi pada sebuah foto. Sehingga foto yang seharusnya nampak melengkung menjadi nampak lurus.
    Dan lensa ini kebalikan dari lensa makro,jika lensa makro mampu melakukan perbesaran hingga 1;1,lensa ini justru memberikan efek miniatur pada objek yang sebenernya real. Untuk lebih jelasnya kalian coba aja googling Tilt and Shift lens. Maaf gua gak bisa kasih contoh karena gua gak punya lensa ini.

      Yah,sekian artikel tentang lensa,sebelum membeli lensa sebaiknya disesuaikan kebutuhan dan budget. Semoga artikel ini bisa jadi bahan pertimbangan kalian sebelum membeli lensa.
      Jangan lupa mampir di chanel youtube gua, Salam Pendekar Mata Satu



Selasa, 01 November 2016

Tips dan Trik Fotografi Lanscape

    Lanscape Fotografi adalah cabang dari Traveling Fotografi. Lancape fotografi sangat banyak diminati para fotografer,baik yang newbie ataupun yang sudah profesional.
Gua sendiri termasuk penggemar fotografi lanscape.
Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
 
   Kenapa gua suka Fotografi Lanscape? banyak banget faktor yang membuat gua jatuh hati ke fotografi lanscape dibanding cabang fotografi lainnya. Tapi ini bukan berarti gua gak suka fotografi lainnya. Alasan yang paling dominan adalah foto lanscape bisa dilakukan sambil traveling. Jadi sembari hunting foto kita bisa menyegarkan pikiran.

   Nah artikel kali ini, gua mau sharing tentang Tips dan Trik Fotografi Lanscape.
Fotografi bukan sekedar tentang Setting Auto atau Manual, Ada faktor yang lebih di perhatikan ketimbang sibuk meributkan Auto atau Manual. Nah kalau gitu langsung aja

1. AKURASI WAKTU
 
    Nah daripada kita sibuk memikirkan Auto atau Manual lebih baik kita memikirkan poin yang satu ini. Seorang Fotografer lanscape harus tau waktu yang tepat untuk memotret. Untuk kalian yang gemar Fotogfrafi Lanscape tetapi susah untuk bangun pagi? Sebaiknya  ubah kebiasaan kalian.

Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
       Momen terbaik untuk   Fotografi lanscape adalah pagi atau sore hari. Pagi sebelum matahari terbit sampai jam 9 dan sore hari sebelum matahari terbenam hingga 30 menit setelah matahari terbenam adalah waktu terbaik untuk fotografi lanscape. Karena jika matahari diatas kepala atau siang hari kita memotret,maka foto akan terlihat grainy, Photoshop pun tak berdaya mengubah rasa pada sebuah foto jika kita memotret pada jam yang tidak tepat


2. AKURASI POSISI

   Posisi saat memotret sangat mempengaruhi rasa pada sebuah foto. Cobalah memotret dari berbagai angle. Jangan hanya terpaku pada satu angle, Ini kesalahan yang banyak dilakukan oleh pecinta lancape fotografi. Mereka terlalu asik memotret sehingga lupa untuk mengexplore objek dari angle yang lain. Angle pada sebuah foto memberikan kesan yang berbeda pada sebuah foto.
   
3. KOMPOSISI
    Komposisi memberikan nuansa yang berbeda pada sebuah foto. Dengan objek yang sama tetapi dengan komposisi yang berbeda maka nuansa pada foto juga akan berbeda.
   
Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
    Lihat komposisi pada gambar diatas. Coba seandainya kita bergeser kekiri atau menghilangkan bagian frame sebelah kiri,maka rasa pada sebuah foto akan sangat berbeda.

4. White Balance
 
    White balance mempengaruhi rasa pada sebuah foto. Setting white balance yang salah akan merusak rasa pada sebuah foto. Misalkan kita memotret pada pagi hari setting White balance ke Cloudy, maka kita mendapatkan nuansa pagi pada sebuah foto. Dan bila kita menginginkan nuansa sore hari pada foto,ubah White Balance ke Tungsten.

5. Point of Interest(POI)

    Point of Interest diperlukan dalam lanscape fotografi. Point of Interest adalah titik utama yang menjadi inti cerita pada sebuah foto. POI sebagai titik utama pada sebuah foto menjadi titik pertama yang dilihat oleh mata kemudian menjelajah ke detail gambar yang lain.

 
   Lihat contoh gambar diatas. Pagar pada gambar menjadi titik pertama yang dilihat mata kemudian mengarahkan mata kita untuk menuju detail sisi gambar yang lain.

6.  Foregroud
   
     Foreground menjadi bumbu penyedap pada sebuah foto. Foto lanscape tanpa foreground ibarat kata "Rendang tanpa Daging". Foreground memberikan menambah kedalaman dalam sebuah foto.


Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs

      Lihat contoh gambar diatas,batu tersebut menjadi foreground dan menambah kedalaman pada sebuah foto.
      
        Yah,tadi sedikit ulasan tentang Tips dan Trik Fotografi Lanscape Jangan pernah bosen untuk mencoba,karena dari seringnya kita motret maka kita pasti tau kesalahan dan kekurangan dari foto kita sebelumnya. Selain itu kita juga bisa lebih mengenali karakteristik kamera DSLR kita..
           Sekian Tips dari gua,semoga bermanfaat. Salam Pendekar Mata Satu


   

Rabu, 12 Oktober 2016

Tips dan trik menghasilkan Foto Bokeh Yang Cantik

      Halo sahabat Pendekar Mata Satu,sudah motret apa hari ini?  Pada artikel kali ini gua mau sharing tentang Tips dan Trik Menghasilkan Foto Bokeh Yang Cantik. Tapi sebelum gua jelasin lebih jauh sebaiknya kita tau dulu apa itu Foto Bokeh.
 
      Kalian pernah denger gak sih kata bokeh? Eiitttttssss...... jangan sampai salah pengucapan untuk huruf terakhir karena artinya juga bakalan berbeda.
   
      Mungkin istilah ini asing untuk orang awam,tapi untuk kita yang berkecimpung didunia Fotografi,istilah ini sangat akrab ditelinga. Ya mungkin kita sering denger bahkan sering ngmong tentang istilah foto bokeh tapi tau gak sih apa itu foto bokeh?

      Bokeh adalah bagian foto didalam frame yang ''out of focus'' atau blur.
Bokeh mengaburkan fokus pada bidang diluar objek yang ada pada titik fokus sehingga mempertajam bidang yang ada pada titik fokus. Masih bingung? lihat gambar dibawah



        Bidang yang berada didalam garis biru adalah bidang yang berada pada titik fokus,sedangkan   pada bidang yang lain gambar nampak blur. Sekarang kalian udah tau kan tentang foto bokeh?
Nah kalau begitu kita langsung aja gimana sih Tips dan Trik menghasilkan foto bokeh yang cantik?

1. Gunakan Apperture Besar
    Gunakan bukaan terbesar yang mampu dilakukan pada lensa. Kalian tau kan Apperture memiliki nilai perbandingan terbalik,ini artinya kita harus mengatur setinggan apperture pada kamera ke angka terkecil, baca juga Apa itu ISO,Apperture,Shutter Speed?
   
     Kenapa kita harus menggunakan Apperture besar? Karena Apperture sangat berpengaruh pada DOF(Depht Of Field) suatu foto. Semakin besar bukaan apperture maka area ketajaman foto pun akan berkurang, Sehingga bidang yang fokus akan semakin sempit.
    
      Kalian bisa menggunakan mode AV pada mode pemotretan di DSLR kalian,Tapi jika kalian pengen nyoba pake mode manual, baca ini  Menentukan Exposure yang tepat

2. Beri Jarak antara Foreground dan Background
    Untuk mendapatkan bokeh yang cantik jauhkan Objek dengan background. Karena semakin dekat jarak antara Foreground dengan Background maka akan semakin sulit untuk mendapatkan bokeh.

3. Tentukan Komposisi Background
     Komposisi background mempengaruhi bokeh yang dihasilkan. Usahakan background ada gradiasi warna. Semakin berwarna komposisi background maka bokeh yang dihasilkan pun akan semakin cantik
Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs

4. Gunakan Focal Lenght Terpanjang
      Jika kalian memakai lensa Zoom,gunakan focal lenght terpanjang untuk memisahkan antara objek yang kita bidik dengan backgroundnya. Hindari untuk menggunakan lensa Wide angle karena tentu bokeh yang dihasilkan tidak se indah lensa tele atau lensa fix. Baca juga LENSA UNTUK KAMERA DLSR

5. Kurangi Jarak antara Kamera dengan Objek
   Jika kalian menggunakan lensa Wide Angle, ushakan untuk mendekatkan kamera ke objek yang dibidik pada jarak fokus terdekat. Karena semakin dekat jarak kamera dengan objek maka DOF(Depht of Field ) akan semakin menyempit,sehingga akan menghasilkan bokeh yang Ciamik

            Yah,tadi sedikit ulasan tentang Tips dan trik menghasilkan Foto Bokeh Yang Cantik. Jangan pernah bosen untuk mencoba,karena dari seringnya kita motret maka kita pasti tau kesalahan dan kekurangan dari foto kita sebelumnya. Selain itu kita juga bisa lebih mengenali karakteristik kamera DSLR kita..
           Sekian Tips dari gua,semoga bermanfaat. Salam Pendekar Mata Satu

   

Rabu, 28 September 2016

Menentukan Exposure yang tepat

      Apa sih Exposure?

         Mode auto pada Kamera DSLR memang memanjakan para penggunanya,kita nggak perlu repot2 melakukan pengaturan ini itu sebelum memotret,kita cuma perlu memutar modus pemotretan ke mode Auto maka kamera sudah siap untuk membidik objek.
        Tetapi sadarkah kita bahwa justru mode auto mengekang kebebasan kita? Sadarkah kita bahwa mode Auto membatasi kreatifitas fotografer dalam ber imajinasi? 
      
        Bagi yang ingin ''lulus dan naik kelas'' dari mode auto serta ingin menuangkan imajinasi kalian kedalam sebuah foto ada baiknya kalian move on dulu dari mode auto dan beranjak ke mode manual. Nah untuk beranjak ke mode manual ada baiknya kita memahami konsep exposure.
      Fotografer kenamaan Bryan Peterson telah menulis buku berjudul Understanding Exposure yang didalamnya diterangkan tentang konsep exposure secara gamblang.
      Bryan Peterson memberi ilustrasi tentang tiga elemen yang harus diketahui untuk memahami konsep Exposure.
      Ketiga elemen itu di namai dengan Segitiga Fotografi,Setiap elemen dalam segitiga fotografi ini berhubungan dengan cahaya,bagaimana cahaya masuk dan ber interaksi dengan kamera.

Ketiga elemen tersebut adalah ISO,Shutter Speed dan Apperture. Untuk yang masih belum mengerti ISO,Shutter Speed, Apperture, baca ini Memahami ISO,Apperture,dan Shutter Speed

Untuk menetukan Exposure yang tepat,, terlebih dahulu tentukan dulu konsep foto yang seperti apa yang di inginkan.

Misalkan kita mengingikan konsep foto seperti ini

Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs
Nah untuk mendapatkan gambar seperti ini otomatis kita memerlukan Shutter Speed rendah agar lampu mobil  tampak motion. Nah dampaknya jika kita menggunakan Shutter rendah maka cahaya yang masuk akan semakin banyak. Untuk menghindari foto Over Exposure maka kita mengkombinasikan elemen yang lain. Misalkan kita mengurangi ISO  ataupun memperkecil bukaan Apperture sampai kita mendapatkan Exposure yang tepat. Baca juga Memahami ISO,Apperture,dan Shutter Speed

      Contoh diatas juga dapat di aplikasikan ke konsep foto yang lain,jadi jangan terpaku pada mode Auto. Explore lebih jauh kreatifitas dan imajinasi kalian. 
  
     Semoga Artikel ini bermanfaat, jangan pernah bosan untuk belajar, Selamat Mencoba



Memahami ISO,Apperture,dan Shutter Speed

  Apa itu ISO,Apperture,Shutter Speed?

  Mungkin buat kalian yang baru memulai masuk di dunia fotografi masih asing dengan istilah ini. Padahal ketiganya ini adalah elemen terpenting dalam fotografi untuk menentukan exposure yang tepat. Apa sih exposure itu? Baca ini Menentukan exposure yang tepat

1. ISO
    ISO adalah tingkat sensitivitas sensor kamera terhadap cahaya. Semakin tinggi angka ISO maka akan membuat gambar semakin terang. Begitu pula sebaliknya,semakin kecil angka ISO maka membuat gambar semakin redup(Under Exposure).


Memang benar penggunaan ISO tinggi akan membuat gambar menjadi terang,tetapi efeknya hasil jepretan akan banyak muncul Noise.
Noise adalah bintik2 kecil pada gambar,sehingga mengurangi ketajaman gambar.

2.Apperture
    Apperture adalah besarnya bukaan diafragma pada lensa. Biasanya apperture disimbolkan dengan huruf  "f". Semakin tinggi angka apperture justru bukaan diafragma lensa semakin mengecil, begitu pula sebaliknya,semakin kecil angka apperture maka bukaan diafragma pada lensa semakin membesar.



  Apperture ssangat berpengaruh terhadap ketajaman gambar. Semakin kecil angka apperture maka bukaan lensa akan semakin lebar. Nah maka DOF(depht of field) atau ketajaman gambar akan berkurang.
gambar diatas menggunnakan f-1,8



      Begitu pula sebaliknya,semakin tinggi angka apperture,maka bukaan diafragma akan semakin kecil sehingga DOF(depht of field) suatu gambar akan melebar atau hampir keseleruhan gambar menjadi tajam.
sumber ; https://www.facebook.com/Yudenxs
Gambar diatas menggunakan f-22
3. Shutter Speed
   Shutter Speed adalah lamanya jendela pada kamera membuka, Semakin tinggi angka Shutter Speed maka semakin cepat pula jendela kamera membuka dan menutup tetapi efeknya cahaya yang masuk akan semakin sedikit, Maka untuk mendapatkan exposure yang tepat,baca ini menentukan Exposure yang tepat
sumber; https://www.facebook.com/Yudenxs
Gambar diatas menggunakan Shutter Speed 1/50 detik
    Sebaliknya jika angka Shutter Speed semakin kecil maka jendela pada kamera akan semakin lama membuka dan menutup tetapi efeknya cahaya yang masuk akan semakin banyak. Nah supaya foto tidak over exposure, baca ini menentukan Exposure yang tepat
Sumber ; https://www.facebook.com/Yudenxs
Gambar diatas menggunakan Shutter Speed 15 detik
 Semoga artikel ini bermanfaat,mohon maaf jika ada kekurangan dalam penulisan. Gua cuma pengen sharing aja apa yang gua tau bukan bemaksud untuk menggurui. Terima kasih


Tonton juga videonya




Minggu, 25 September 2016

Memahami Mode Pada Kamera DSLR

     Hai sahabat pecinta fotografi yang baik hati,suka menolong rajin menabung,tidak sombong dan idaman wanita masa kini. Seberapa jauh sih kalian mengenali kamera kalian? Sebagian mungkin masih bingung tentang fitur yang terpasang pada kamera DSLR yang dimiliki,Tapi gak perlu kuatir karena disini gua siap sharing ke kalian untuk lebih jauh mengenal DSLR kalian..




        Nah Seperti yang gua bilang di artikel Mengenal komponen kamera DSLR, gua udah jelasin bahwa basicnya pada tiap merk dan seri tombol yang terpasang itu fungsinya hampir sama cuma tata letak dan simbolnya aja yang berbeda.

1. M (Manual)
    Adalah mode pemotretan Manual dalam proses penentuan Exposure. Mulai dari ISO,shutter Speed dan juga Apperture. Kita bebas menentukan ketiganya untuk menentukan Exposure  tanpa campur tangan program dari kamera.

2. A(Apperture) - AV(Apperture Value)
    Pada kamera Nikon di simbolkan huruf A dan Canon disimbolkan dengan Huruf AV(Apperture Value). Mode ini memberikan kita keleluasan dalam menentukan bukaan Apperture/Diafragma. Tetapi untuk ISO dan Shutter Speed sudah otomatis di setting oleh kamera.

3. S(Shutter Speed) - TV(Time Value)
   Walaupun penulisan nya berbeda tapi fungsi nya sama. Pada Mode ini kita bebas menentukan Shutter Speed dalam sebuah pemotretan, Namun Apperture dan ISO akan otomatis disetting oleh kamera.

4. P (Program)
   Di Mode ini kamera akan mengatur Apperture dan Shutter Speed secara otomatis. Nah kita di bebaskan untuk menentukan ISO yang kita pengen untuk menentukan Exposure, 


Pada mode selanjutnya ini sebenernya Mode Full Auto,tetapi untuk kebutuhan tertentu


5. Full Auto 
   Pada kamera Nikon Disombolkan Auto dan pada Canon disimbolkan dengan A+.
Pada Mode ini Kamera yang akan menentukan Exposure. Mulai dari Apperture,Shutter Speed dan ISO.
Mode ini cocok untuk kalian yang gak pengen ribet mengatur setting kamera untuk menentukan Exposure, tetapi terkadang mode ini juga tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan dan butuhkan.

6. Auto Mode Without flash
     Pada mode ini sebenernya sama seperti Full Auto tetapi bedanya mode ini tanpa menggunakan flash. Jadi buat kalian yang suka foto tanpa menggunakan flash. Mode ini cocok untuk kalian.

7. Potrait
    Mode ini berguna untuk memotret manusia dalam kondisi Full Auto, Biasanya pada settingan ini Diafragma akan di tempatkan pada angka terkecil sehingga menghasilkan foto bokeh yang menarik
Sumber :https://www.facebook.com/Yudenxs

8. Lanscape
    Pada Mode bergambar gunung ini berbeda dengan mode Potrait,justru pada mode ini Apperture akan ditempatkan pada nilai terkecil,sehingga DOF(Depht Of filed) atau ketajaman gambar akan melebar,dan dampaknya  shutter speed menjadi lambat,untuk menghindari shaking sebaiknya gunaakan tripod.

9. Close Up
    Mode bergambar bunga ini adalah mode Close up. Kebanyakan mode ini disalah artikan dengan mode Makro. Padahal keduanya berbeda. Mode ini untuk memotret dengan jarak fokus tedekat dan tidak mampu melakukan perbesaran seperti Fotografi Makro.

Sumber :https://www.facebook.com/Yudenxs


Close up





Sumber : https://www.facebook.com/Yudenxs


Macro


10. Moving Objek
  Mode ini berguna untuk memotret benda bergerak, Misal mobil,foto olahraga ataupun Satwa liar. Mode ini mampu mengikuti fokus objek pada saat bergerak dengan kecepatan tinggi. 

Sumber: https://www.facebook.com/Yudenxs


11. Night Potrait
    Mode ini basicnya hampir sama dengan mode Potrait,tetapi mode ini khusus untuk foto Potrait pada kondisi malam hari.

     Nah sekarang kalian udah tau kan apa aja mode pada kamera DSLR kalian, Gua saranin kalau untuk proses belajar gunakn mode Manual. Kalau kalian sudah terbiasa menggunakan mode manual kalian mau pakai mode apapun juga gampang kok..
  So.,, Sering-sering lah mencoba jangan pernah menyerah dan bosen..  Semoga Bermanfaat......